Tulisan Bergerak

Selamat Datang. Selamat Mengunjungi halaman blog saya. Semoga anda menyukainya dan menemukan apa yang engkau cari. Terima Kasih. Barakallah.

Senin, 02 Februari 2015

Makalah Pengantar Ilmu Sosial tentang Penyimpangan Sosial Masyarakat.

KATA PENGANTAR
                                   

Alhamdulillahirrobbil alaamiin. Segala puji hanya kepada Allah Subhanawata’ala, Tuhan Yang Maha Pencipta,Rahmatan lil alamiin. Sholawat serta salam semoga Allah limpahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, beserta sahabat, keluarga dan pengikutnya hingga diakhir zaman.

            Dalam kesempatan yang sangat mulia disini kami telah membuat karya berupa makalah sesuai perintah dari dosen Pengantar Ilmu Sosial untuk memenuhi tugas kuliah yang mencakup materi Penyimpangan dalam Konsep Sosiologi.

            Demikianlah, makalah Pengantar Ilmu Sosial ini kami buat.        Atas kekurangan dari makalah ini kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Semoga dapat dipahami dan dimengerti atas apa yang sudah dipaparkan setelah ini. Terima Kasih.



Lubuklinggau,    November 2014

Penulis  



BAB I 
  PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang Masalah
            Sebelum mempelajari lebih lanjut tentang penyimpangan sosial, alangkah baiknya kita mengetahui makna penyimpangan sosial terlebih dahulu. Terkadang kita tidak mengetahui apakah tindakan kita sudah benar atau tidak di dalam kehidupan bermasyarakat.
Dengan ini kita defenisikan pengertian Perilaku penyimpangan (deviasi sosial) sebagai suatu bentuk perilaku yang tidak sesuai, melanggar, atau menyimpang dari nilai-nilai dan norma-norma sosial yang ada dalam masyarakat. Sehingga perilaku menyimpang dapat terjadi di mana saja, baik di keluarga maupun di masyarakat. Jadi, hal inilah menjadi tolak ukur kita, apakah tindakan kita menyim pang atau sudah sesuai dengan keinginan masyarakat atau justru tidak diinginkan oleh masyarakat. Dengan perkataan lain, penyimpangan sosial (deviasi sosial) adalah semua tindakan yang tidak berhasil menyesuaikan diri (comformity) terhadap kehendak masyarakat.

B.   Rumusan Masalah
1.    Apakah pengertian penyimpangan sosial tersebut ?
2.    Apa-apa saja bentuk penyimpangan sosial tersebut ?
3.    Apa saja sifat dan jenis penyimpangan sosial ?
4.    Apa yang menyebabkan terjadinya penyimpangan sosial menurut faktor-faktornya ?
5.    Apa saja yang menjadi contoh penyimpangan sosial itu sendiri ?
6.    Bagaimana upaya untuk mencegah terjadinya penyimpangan social tersebut ?

 C.  Tujuan Penulisan
1.    Agar dapat mengetahui apakah itu penyimpangan sosial
2.    Supaya dapat memahami apa-apa saja yang menjadi penyebab terjadinya penyimpangan sosial
3.    Dapat dijadikan pelajaran untuk lebih baik terhadap penyimpangan sosial yang telah terjadi
4.    Diharapkan kita semua ini ikut andil dalam upaya pencegahan terjadinya penyimpangan sosial tersebut
5.    Semoga makalah ini bermanfaat bagi semua

D.   Manfaat Penulisan
            Diharapkan makalah ini bisa memberikan wawasan luas dan pengetahuan yang bermanfaat bagi kita semua dalam pembahasannya tentang penyimpangan sosial ini. Serta memberikan pemahaman supaya tidak melakukan perbuatan yang menyimpang tersebut agar tidak meresahkan masyarakat dan tidak merugikan diri sendiri maupun orang lain.



BAB II  
PEMBAHASAN MATERI

   A.  Pengertian Penyimpangan Sosial
            Penyimpangan Sosial ialah suatu bentuk prilaku yang tidak sesuai, atau melanggar, ataupun menyimpang dari nilai-nilai dan norma-norma sosial yang ada di masyarakat. Sehingga perilaku menyimpang dapat terjadi di mana saja, baik di keluarga maupun di masyarakat. Jadi, hal inilah yang menjadi tolak ukur kita, apakah tindakan kita itu menyimpang yang sudah sesuai dengan keinginan masyarakat atau justru tidak diinginkan oleh masyarakat.

   B.  Jenis-jenis Prilaku Penyimpangan Sosial
            Penyimpangan dalam masyarakat sering terjadi dan memiliki jenis-jenis tersendiri. Berdasarkan jenis penyimpangan sosialnya, dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu sebagai berikut :
1.  Penyimpangan Primer
Penyimpangan Primer adalah penyimpangan yang dilakukan seseorang tetapi si pelaku masih dapat diterima oleh masyarakat. Penyimpangan ini bersifat temporer atau sementara, sehingga masih dapat ditolerir oleh masyarakat. Contohnya :  Melanggar rambu-rambu lalu lintas, Menunggak pembayaran tagihan listrik, dan lain-lain.
2.  Penyimpangan Sekunder
Penyimpangan Sekunder adalah penyimpangan dimana pelakunya akan sulit diterima oleh masyarakat pada umumnya atas perbuatan yang telah dilakukannya. Penyimpangan ini tidak bisa ditolerir oleh masyarakat karena penyimpangan jenis ini sangat merugikan orang lain, sehingga pelakunya dapat dikenai sanksi hukum yang berlaku. Contohnya :  Pembunuhan, Penggunaan obat-obat terlarang, Perampokan, Pemerkosaan, dan sebagainya.

   C.   Bentuk-bentuk Penyimpangan Sosial
1.  Penyimpangan Individu
Penyimpangan Individu ini dilakukan oleh perseorangan tanpa ada campur tangan orang lain. Contohnya :  Tidak patuh kepada perintah orang tua, membangkang Guru di Sekolah, Pencopet di Pasar, dan lain-lain.
2.  Penyimpangan Kelompok
            Penyimpangan Kelompok ini dilakukan secara bersama-sama atau berkelompok dengan melanggar norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Penyimpangan yang dilakukan kelompok, umumnya sebagai akibat pengaruh dari pergaulan teman. Contohnya :  Tawuran antar Pelajar, Kenakalan Remaja, Perkelahian antar suku, dan lain-lain.
3.  Penyimpangan Campuran
Penyimpangan Campuran ini diawali oleh penyimpangan individu, selanjutnya memengaruhi orang lain agar ikut dalam penyimpangannya tersebut. Dalam hal ini, orang yang terpengaruh akan mengikuti jejak para provokatornya. Contohnya :  Demonstrasi damai berubah menjadi anarkis ketika salah satu demonstran melakukan penyimpangan, pengedaran narkoba, dan lain-lain.

   D.   Sifat-sifat Penyimpangan Sosial
1.  Penyimpangan Positif
Penyimpangan Positif ini merupakan penyimpangan yang mengarah ke nilai yang lebih baik karena memberikan unsur kreatif dan inovatif. Contohnya :  Dahulu seorang isteri tidak boleh mengerjakan pekerjaan suaminya seperti jadi sopir taksi, akan tetapi karena suaminya tidak mampu lagi bekerja sehingga isterinyalah yang bekerja, lebih dikatakan sebagai Emansipasi Wanita.


2.  Penyimpangan Negatif
     Penyimpangan ini bersifat negatif karena tindakannya cenderung merugikan dirinya sendiri ataupun oranglain, menghancurkan barang atau merusak fasilitas umum, dan bahkan menimbulkan korban. Contohnya :  Korupsi, Pencurian, Demonstrasi anarkis, Pembunuhan dan lain sebagainya.

   E.  Faktor-faktor terjadinya Penyimpangan Sosial
            Tidak bisa dipungkiri bahwa setiap tindakan manusia ada penyebabnya yang mendorong seorang manusia melakukan penyimpangan sosial tersebut. Berikut faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya penyimpangan sosial ialah sebagai berikut :
a)   Tidak patuh atas nasihat orang tua agar dapat mengubah pendiriannya yang kurang baik sehingga penyimpangannya disebut pembandel.
b)   Tidak mempunyai seseorang yang bisa dijadikan panutan yang baik dalam memahami dan meresapi tata nilai atau norma-norma yang berlaku di masyarakat.
c)    Pengaruh lingkungan sosial yang tidak baik seperti seseorang menjadi pencuri karena terbentuk oleh lingkungannya banyak melakukan pencurian
d)   Sosialisasi yang tidak sempurna
e)   Longgarnya penerapan nilai-nilai dan norma-norma
f)     Jauhnya seorang pelanggar terhadap pemahaman berketuhanan
g)   Mengamati orang lain yang tidak mematuhi norma lalu mereka mengikutinya yang sebelumnya tidak di didik untuk mematuhinya



   F.  Beberapa Contoh Penyimpangan Sosial
            Ada beberapa macam contoh penyimpangan sosial ialah sebagai berikut :
            1.  Kejahatan atau Kriminalitas
 Ialah tindakan manusia yang tidak sesuai dengan aturan-aturan
 hukum yang berlaku. Contohnya :  Pembunuhan, 
 Penganiayaan, Perampokan, Pemerkosaan, Pencurian.
2.  Penyalahgunaan Narkoba
     Ialah menggunakan obat-obat atau zat-zat terlarang secara berlebihan. Contohnya :  Ganja, Shabu-shabu, Pil Ekstasi, Heroin, Alkohol, dan lain-lain.
3.  Kenakalan Remaja
     Ialah prilaku remaja yang dilakukan secara tidak terpuji dan tidak bagus di jadikan contoh yang baik, misalnya :  Bolos Sekolah, Tawuran, Ugal-ugalan di jalan raya, melawan Guru di Sekolah.
4.  Penyimpangan Seksual
     Ialah prilaku yang tidak lazim dan tidak seharusnya dilakukan.
     Contohnya :  Perzinahan tanpa adanya ikatan pernikahan, Lesbian, Gay, Kumpul Kebo, Fedophilia, Sodomi.
5.  Pelacuran
     Ialah suatu pekerjaan menyerahkan diri sendiri kepada umum untuk dapat melakukan perbuatan seksual dengan tujuan untuk mendapatkan upah atau penghasilan.
Contohnya :  Seseorang bisa menjadi pelacur disebabkan karena kesulitan ekonomi untuk kebutuhan hidupnya.
6.  Penyimpangan Gaya Hidup
     Ialah penyimpangan kebiasaan yang dilakukan untuk menunjukkan seseorang itu berbeda dari yang lain.
     Contohnnya :  Lelaki memakai anting-anting



   G.  Upaya Pencegahan Penyimpangan Sosial
            Berikut ini ialah upaya yang dilakukan untuk mencegah, mengantisipasi, atau mengatasi penyimpangan sosial yang ada di masyarakat yaitu sebagai berikut :
1)    Penanaman nilai dan norma terhadap anak saat masih dini dalam lingkungan keluarga
2)    Pelaksanaan peraturan yang tegas dan tidak memihak
3)    Penerapan nilai-nilai Berketuhanan
4)    Pembentukan kepribadian yang kuat di Lembaga Pendidikan
5)    Pengembangan kegiatan-kegiatan yang positif
6)    Mengembangkan kerukunan sesama warga masyarakat
7)    Melaksanakan penyuluhan-penyuluhan
8)    Mengefektifkan kembali peranan dan fungsi Lembaga Sosial

  
BAB III
KESIMPULAN


Terjadinya penyimpangan sosial diakibatkan oleh beberapa faktor yaitu; Adanya perubahan norma–norma dari suatuperiode ke periode wakatu lain. Tidak ada norma atau aturan yang bersifat mutlak yang bisa digunakan untuk menentukan benar tidaknya kelakuan seseorang. Norma
sesuai dengan masyarakat dan kebudayaan masyarakat yang berbeda satu sama lain. Individu-individu yang tidak mematuhi norma disebabkan karena mengamati orang-orang lain yang tidak mematuhi atau karena mereka tidak dididik untuk mematuhi peraturan.
Perilaku penyimpangan tidak sepenuhnya mendapat penolakan
dari masyarakat. Masyarakat akan memberikan toleransi terhadap beberapa perilaku penyimpangan karena dapat berfungsi sebagai bentuk pengendalian sosial. Dalamhal ini kita dapat melihat bentuk-bentuk penyimpangan sosial sebagai berikut; yaitu periaku penyimpangan primer
dan sekunder.
Penyimpangan individual dilakukan oleh individu atau orang perorangan. Tujuan individu melakukan penyimpangan didasarkan karena ia sebagai pribadi tidak dapat menyesuaikan dengan nilai dan norma. Atau dengan sengaja melakukan tindakan menyimpang dengan melanggar tata nilai dan peraturan. Penyimpangan kelompok dilakukan oleh sekelompok orang yang tidak mematuhi nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Pelaku penyimpangan kelompok ini melakukan tindakan menyimpang karena perasaan kolektif yang dimiliki oleh anggota kelompok dan perasaan itu tidak memiliki kesamaan dengan anggota lain
di luar kelompoknya.




DAFTAR PUSTAKA



Buku Sekolah Elektronik, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Sosiologi 1 untuk SMA/MA, Jakarta, Juni 2009

Makalah Pengantar Ilmu Sejarah tentang sumber-sumber sejarah.

   KATA PENGANTAR

          Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatnya jualah sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Adapun makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Ilmu Sejarah.
          Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini banyak kekurangan. Oleh karena itu mohon maaf apabila masih terdapat kesalahan dan untuk itu mengharapkan saran dan kritik dari pembaca yang sifatnya membangun untuk menyempurnakan dalam penyusunan makalah yang akan datang.
          Demikianlah, untuk segala perhatiannya diucapkan banyak terima kasih.





Lubuk Linggau,  Oktober 2014


Penulis




BAB I PENDAHULUAN
  
A.    Latar Belakang
          Sejarah dimulai dari cerita-cerita rakyat atau legenda yang mampu mengungkapkan peristiwa pada masa lampau, walaupun penuh dengan berbagai mitos yang harus diteliti lebih lanjut agar dapat digunakan sebagai sumber sejarah. Masyarakat dahulu memang memberikan informasi sejarah secara turun temurun dan mereka menganggap benar apa yang telah mereka terima dari nenek moyangnya yang terpancar dari peninggalan-peninggalan di sekitar tempat tinggalnya. Oleh karena itu, untuk mengungkapkan kembali tidak mungkin dilakukan tanpa sumber yang memadai, artinya sumber yang mendukung sehingga mampu mendekati kebenaran suatu peristiwa sejarah.

B.     Rumusan Masalah
1.   Apa-apa saja yang menjadi sumber sejarah ?
2.   Apakah terdapat pembagian dalam sumber-sumber sejarah ?

C.   Tujuan Penulisan Makalah
1.   Supaya dapat mengetahui apa itu sumber sejarah.
2.   Semoga ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

  

BAB II PEMBAHASAN MATERI

Sumber-sumber Sejarah

A.  Pengertian Sumber Sejarah
          Sejarah ialah peristiwa yang terjadi pada masa lampau, dapat diungkap kembali oleh para ahli sejarah berdasarkan sumber-sumber sejarah yang dapat ditemukan. Dalam penulisan sejarah, keberadaan sumber sejarah menjadi sesuatu yang tidak bisa diabaikan. Sumber sejarah merupakan bahan utama yang dipakai untuk mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan subjek sejarah. Untuk memperolehnya, seseorang dapat memanfaatkan museum, perpustakaan, arsip nasional, arsip daerah sebagai tempat untuk mendapatkan informasi yang terkait dengan subjek sejarah yang akan ditulis.

          Menurut para ahli yang dapat dikatakan tentang sumber sejarah ialah sebagai berikut :
1.  Moh. Ali
          Sumber sejarah ialah segala sesuatu yang berwujud dan tidak berwujud serta berguna bagi penelitian sejarah sejak zaman purba sampai sekarang
2. Muh. Yamin
          Sumber sejarah ialah kumpulan benda kebudayaan untuk membuktikan sejarah. 
3. Zidi Gozalba
          Sumber sejarah ialah warisan yang berbentuk lisan, tertulis dan visual.

  

B.  Klasifikasi Sumber Sejarah
          Adapun sumber sejarah dapat  dibagi menjadi beberapa bagian yaitu:

1. Sumber Tertulis
Sumber tertulis adalah sumber sejarah yang diperoleh melalui peninggalan-peninggalan tertulis, catatan peristiwa yang terjadi di masa lampau, misalnya prasasti, dokumen, naskah, piagam.
Sumber tertulis dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu sumber primer dan sumber sekunder.
Sumber primer adalah sumber yang dibuat pada saat peristiwa terjadi, seperti dokumen laporan kolonial. Sumber primer dibuat oleh tangan pertama atau penulis yang pertama kali menulisnya, sementara sumber sekunder merupakan sumber yang menggunakan sumber primer sebagai sumber utamanya. Jadi, dibuat oleh tangan pihak kedua dari penulis sejarah lain seperti buku-buku yang terdapat pada perpustakaan.

2.  Sumber Lisan
          Sumber Lisan ialah keterangan langsung dari para pelaku atau saksi mata dari peristiwa yang terjadi di masa lampau. Sumber lisan berfungsi sebagai pelengkap sumber tertulis, agar dapat ditarik kesimpulan sebagai perbandingan tentang hal-hal yang telah lalu.

3. Sumber Benda
          Sumber Benda ialah sumber sejarah yang diperoleh dari peninggalan benda-benda kebudayaan seperti kapak, gerabah, manik-manik, candi, patung/arca, dan lain-lain.

4. Sumber Rekaman
          Sumber Rekaman ialah sumber rekaman yang dapat berupa rekaman kaset audio dan rekaman kaset video. Banyak peristiwa sejarah yang telah dapat terekam, misalnya Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, Perang dalam usaha mempertahankan Kemerdekaan dan sebagainya. 


          Sumber-sumber sejarah tersebut belum tentu seluruhnya dapat menginformasikan kebenaran secara pasti. Oleh karena itu, sumber sejarah tersebut perlu diteliti, dikaji, dianalisis, dan ditafsirkan dengan cermat oleh para ahli. 

Untuk mengungkap sumber-sumber sejarah di atas diperlukan berbagai ilmu bantu sebagai berikut seperti :
1)    Epigrafi, yaitu ilmu yang mempelajari tulisan kuno atau prasasti;
2)    Arkeologi, yaitu ilmu yang mempelajari benda peninggalan purbakala;
3)    Ikonografi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang patung;
4)    Numismatik, yaitu ilmu yang mempelajari tentang mata uang;
5)    Ceramologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang keramik;
6)    Geologi, yaitu ilmu yang mempelajari lapisan bumi;
7)    Antropologi, yaitu ilmu yang mempelajari asal-usul kejadian serta
       perkembangan makhluk manusia dan kebudayaannya;
8)    Paleontologi, yaitu ilmu yang mempelajari sisa makhluk hidup yang
       sudah membatu;
9)    Paleoantropologi, yaitu ilmu yang mempelajari bentuk manusia yang
       paling sederhana hingga sekarang;
11)  Filologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang bahasa, kebudayaan,
       pranata dan sejarah suatu bangsa sebagaimana terdapat di bahan-
       bahan tertulis;
12)  Palaeografi, yaitu ilmu yang memungkinkan kita membaca tulisan
       Kuno;
13)  Genealogi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang asal-usul keturunan
       bangsa

                
C.  Pengetahuan Sumber
          Sumber sejarah merupakan bahan-bahan yang dapat dipakai untuk mengumpulkan informasi subjek. Usaha memilih subjek dan mengumpulkan informasi mengenai subjek itu menjadi tugas sejarawan. Dan kegiatan ini dalam ilmu sejarah disebut dengan Heutaristik ( dalam bahasa Yunani “heuriskein ” ) yang berarti menemukan.

          Beberapa tempat untuk mencari sumber-sumber sejarah :
1.     Museum :   Tempat untuk penyimpanan benda-benda kuno, untuk  bahan-bahan yang tidak terdapat dalam buku bahannya bersifat arkeologis, epigrafis dan numismatis.
2.     Perpustakaan :   Tempat menyimpan buku dan bacaan buku-buku untuk mendapatkan keterangan mengenai subjek yang dicari.
3.     Arsip Negara :   Tempat menyimpan dokumen-dokumen resmi.
4.     Arsip :   Tempat menyimpan informasi subjek sejarah misalnya dokumen kantor, pemerintah, perusahaan dan lain-lain.

D.   Bukti dan Fakta Sejarah
          Bukti dan Fakta Sejarah dapat diketahui melalui sumber primer dan sumber sekunder yaitu :

1.   Artefak adalah benda yang berdasarkan hasil dari garapan tangan manusia, seperti : candi, patung, dan perkakas.

2.   Fakta Sosial adalah fakta yang berdimensi sosial yakni kondisi yang mampu menggambarkan tentang keadaan sosial masyarakatnya, keadaan zaman dan sistem kepercayaannya sebagai bukti sosial yang muncul di lingkungan kehidupan masyarakat yang mampu memunculkan suatu kejadian atau peristiwa. Contohnya : Zaman logam yang menggambarkan suatu kemajuan masyarakatnya yang mengenal sebuah teknik dalam pembuatannya, dan dibalik itu juga mereka memiliki tradisi animisme atau dinamisme, sudah mengenal bercocok tanam melalui benda hasil garapannya.                                                                     




BAB III PENUTUP

Kesimpulan

          Sumber sejarah ini merupakan alat, bukan tujuan akhir. Adanya sumber sejarah merupakan bukti dan fakta adanya kenyataan sejarah. Dengan sumber sejarah inilah, sejarawan dapat mengetahui kenyataan sejarah. Tanpa adanya sumber, sejarawan tidak akan bisa berbicara apa-apa tentang masa lalu; begitu pula tanpa sentuhan sejarawan, sumber sejarah pun belum bisa banyak bicara apa-apa. Sumber sejarah sendiri bukanlah sejarah. Sejarah itu ada karena konstruksi dari sejarawan terhadap sumber sejarah.

Saran

          Kita sebagai makhluk sosial sebaiknya janganlah kita melupakan sejarah atas sebuah kejadian yang pernah terjadi pada suatu masa lampau, karena sejarah tersebut merupakan bukti perjalanan yang pernah ada didunia ini yang mesti kita ketahui bersama agar tidak menjadi bangsa yang buta atas pengetahuan.
Mari kita bersama lestarikan budaya sejarah serta memahaminya untuk cerita anak cucu kelak yang menjadi sumber pengetahuan yang bermanfaat.


DAFTAR PUSTAKA

Buku Pengantar Ilmu sejarah
  

POSTINGAN TERBARU

Sejarah SUBKOSS menjadi KODAM II/Sriwijaya

 

POSTINGAN POPULER